Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 03:57:26【Sehat】627 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(6)
Sebelumnya: BGN hentikan operasional SPPG Kota Soe 1 NTT imbas keracunan MBG
Selanjutnya: Kiat menghindari penyakit semasa banjir
Artikel Terkait
- SPPG Polresta Pati minta maaf atas kendala distribusi MBG
- Produk olahan rempah Indonesia dilirik pasar Timur Tengah dan Afrika
- Kudus didukung 21 SPPG untuk program MBG
- Setahun Pemerintahan Prabowo
- Khawatir ada sabotase, MPSI minta aparat telusuri jaringan dapur MBG
- BPOM dukung Kemenbud majukan kebudayaan lewat keanekaragaman hayati
- Satgas sebut gudang cengkeh di AS kosong imbas kasus zat radioaktif
- Khasiat buah mentimun untuk diet, kulit, hingga fungsi ongak
- Tips aman dan nyaman menonton konser
- Kemarin, arahan Prabowo soal LPDP hingga mikroplastik dalam hujan
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkab Manggarai Barat mendorong keamanan pangan dalam program MBG

Menko Polkam: Negara kondusif selama setahun kepemimpinan Prabowo

Aktris Diane Keaton mengidap pneumonia bakterial jelang wafat

Ribuan guru UNRWA siap didik lagi anak

PBB sebut bantuan ke Gaza masih terus dihalangi

Menperin: Struktur industri nasional makin solid dan kompetitif

Menko Polkam: Negara kondusif selama setahun kepemimpinan Prabowo

UNRWA: 300.000 siswa di Jalur Gaza akan kembali bersekolah